Halaman

Selasa, 26 Mei 2015

Antara Hotel dan Hotel



Pelantikan Panwas di Semarang
Menjadi anggota panwaslu selama dua tahun membuat diriku harus sering-sering menginap di hotel karena acara kantor. Selama dua tahun itu pula sudah banyak hotel yang kusinggahi.
Di Semarang sendiri hotel dengan tipe bintang tiga hampir semuanya sudah pernah aku singgahi, sebut saja Patrajasa, Quest Hotel, Pandanaran, Ibis Hotel (hotel ini aku kunjungi saat bukan menjadi anggota panwaslu), Star Hotel (menginap disini saat pergantian tahun baru bersama istri, bayar sendiri), Neo Hotel, Oak Tree Hotel, Aston (yang ini kebetulan belum pernah). Sementara yang masuk kategori bintang empat diantaranya adalah Horison dan Novotel.
Kota selanjutnya yang beberapa kali aku singgahi hotelnya adalah Solo, mulai dari Fave Hotel, Lor Inn, Novotel, (ada yang lain tapi lupa nama hotelnya). Di ketiga hotel ini, menurutku tidak ada sesuatu yang istimewa.
Kota Magelang menjadi kota ketiga yang dua hotel terbesarnya pernah aku singgahi, yaitu Atria Hotel dan Grand Artos Aerowisata. Di Hotel Atria ini diriku mendapatkan pengalaman yang tak akan terlupakan, yaitu ketika sarapan, melihat sosok ulama besar KH. Mustofa Bisri (Gus Mus). Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, dengan memberanikan diri aku meminta untuk bisa foto bersama, Alhamdulillah beliau berkenan dan taarraa akhirnya jadilah foto bersama gusmus aku upload di fbku.
Foto bersama Gus Mus di Atria Hotel
Kota selanjutnya yang pernah aku singgahi hotelnya adalah Yogyakarta, Inna Garuda (hotel ini aku singgahi bukan saat menjadi anggota panwaslu) dan Santika Hotel menjadi tempat persinggahanku saat ada dikota ini.  Di hotel bintang empat Santika Hotel, dari sekian hotel yang pernah aku singgahi, hotel inilah yang menurutku paling istimewa terutama kamar mandinya, interiornya yang aku suka.  
Sebelumnya ada kota Salatiga, di kota yang berhawa sejuk ini, Laras Asri dan Grand Wahid pernah juga kurasakan kehangatan pelayanannya. Laras Asri juga menjadi cukup istimewa karena saat itu diberikan kamar sekelas villa. Hotel Gripta Kudus beberapa kali aku singgahi karena ada kegiatan Panwaslu.
Saat evalukasi pilkada gubernur, kami diundang di kota Banjarnegara, di hotel S***a *u***a ini (maaf, nama hotelnya harus kami sensor) kami mendapatkan kamar yang sangat jelek, hotel yang mengklaim sekelas bintang tiga ini kamar mandinya seperti di rumah saja, WCnya jongkok dan pake gentong untuk bak mandinya. Suer satu-satunya hotel yang paling jelek yang pernah kutemui.

Tetapi karena kegiatan disinilah aku bisa mengunjungi kawasan dataran tinggi Dieng, dan menikmati kawahnya yang mengeluarkan gas karbondioksida serta kompleks candi Arjuna.  
Poto bersama kawan background Candi Arjuna


Karena menjadi anggota Panwaslu jugalah, diriku mendapat kesempatan untuk bisa menjejak wilayah yang namanya sudah lama aku dengar tapi belum pernah kudatangi yaitu Tawangmangu. Ya, aku begitu penasaran dengan Tawangmangu, sebuah tempat wisata air terjun grojogan sewu yang legendaris yang lokasinya cukup jauh dari Kabupaten Demak karena berada diujung perbatasan jawa tengah dan jawa timur.
Sekalian juga karena Tawangmangu dekat dengan wisata telaga sarangan di Magetan Jawa Timur, akhirnya diputuskan sekalian juga mengunjungi tempat wisata tersebut, karena kita berpikir kapan lagi kesana kalau tidak sekarang, belum tentu ada kesempatan lagi untuk bisa mengunjungi Tawangmangu di Kabupaten Karanganyar yang berbatasan dengan Kabupaten Magetan Jawa Timur.
Sedangkan di ibukota Jakarta, dua hotel pernah aku singgahi saat mendapatkan undangan dari Bawaslu Republik Indonesia yaitu Hotel Kaisar dan Grand Sahid. Di Hotel Kaisar pengalaman yang tak terlupakan adalah ketika lift-nya terbatas, sementara jumlah tamunya begitu banyak sehingga harus antre lift bisa sampai setengah jam! Busyeeet…… sementara pengalaman yang lain adalah ketika saatnya sarapan ternyata menunya sudah banyak yang habis karena telat akibat menunggu lift, padahal saat keluar dari kamar hotel menuju restoran sekitar jam setengah delapan. Belum lagi ditambah Panwaslu dari wilayah lain makannya banyak, hehehehe….
Terakhir adalah pengalaman mengunjungi pulau Karimunjawa di Jepara. Sungguh sebuah kenangan yang tak terlupakan. Menikmati keindahan karya Tuhan yang Maha Indah, laut yang begitu mempesona, terumbu karang yang masih perawan, serta nikmatnya diguncang kapal cepat selama tiga jam perjalanan sampai rasanya pengen muntah. Di hotel yang aku lupa namanya ini malah lebih unik lagi pengalamanku, yaitu listrik nyala hanya malam saja, jadi kalau pagi jangan berharap bisa menyalakan TV, AC, ataupun ngecharge HP. Sungguh semua itu tak akan terlupakan.
Saat di Karimunjawa

Dari sekian pengalaman tidur dihotel hampir semuanya tidak ada dokumentasi, atau kalaupun ada, sudah aku hapus karena aku tidak pernah berpikir untuk menjadikan sebuah tulisan. Begitulah pengalamanku selama dua tahun menjadi anggota panwaslu, banyak suka duka, tetapi memang banyak sukanya daripada dukanya. Semoga pengalaman ini bisa menjadikan inspirasi untuk yang membaca. (UN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar