Halaman

Rabu, 31 Maret 2010

POSTING AKHIR BULAN

Malam ini adalah malam terakhir bulan maret, dan bulan ini jumlah tulisanku hanya 2 saja yang sempat aku buat, kalau dibandingkan dengan bulan kemaren berarti ada penurunan produktifitas, entah kenapa akhir-akhir ini aku begitu malas untuk kembali mencoba dunia yang sebenarnya pengen kuasai, tapi semakin aku berusaha semakin berat godaan untuk membatalkan niatku membuat suatu tulisan.
Sebenarnya aku masih mencoba untuk menguasai kembali hal-hal tentang hal yang ada kaitannya dengan menulis, tapi ternyata kejenuhan yang aku rasakan jauh lebih kuat daripada semangatku untuk menulis, sehingga bulan ini jumlah tulisanku cuma 2 saja :-( tapi aku percaya kok minimal aku masih punya semangat untuk menulis, buktinya akhir bulan ini aku memaksakan diriku sendiri untuk membuat sebuah tulisan walaupun tulisan ini nggak ada artinya (buat kalian), bagiku tulisan jelek ini tetap aja bermakna "dalem" bagiku :-).
Akhir bulan ini juga aku mendapatkan kabar gembira, aku diterima kerja disalah satu perusahaan, dan aku akan mulai bekerja awal bulan besok, jadi mungkin aku akan jarang lagi bisa membuat sebuah tulisan, tapi aku janji akan selalu meluangkan waktuku untuk membuat sebuah tulisan, syukur-syukur tulisan itu bermanfaat buat kalian.
Puji syukur kupanjatkan kepadamu ya Alloh atas segala nikmat dan rahmat yang telah Kau berikan kepada hambamu ini, semoga termasuk dalam golongan hambamu yang selalu bersyukur atas nikmat yang Kau berikan.

Minggu, 28 Maret 2010

melihat pojoknya kotaku

Hari ini temanku menikah, dan aku mendapatkan undangan untuk ikut iring-iring manten (entah ada nggak istilah ini didunia luar), dan tahukah kamu kemana tempat yang aku tuju? sebuah dusun bernama tambak gojoyo (masih masuk desa wedung) dusun yang berpenduduk sekitar 1000 orang itu terpisah dari desa wedung dengan jarak sekitar setengah jam perjalanan kalau ditempuh dengan motor (kalau ditempuh dengan memakai perahu sopek, maka jarak tempuhnya menjadi 1 jam).
Kembali kesoal iring-irng manten tadi, karena jalan kedusun itu tidak bisa ditempuh dengan roda empat(jalur darat hanya bisa dilewati sepeda motor), maka yang ikut ke tambak gojoyo yang tidak punya sepeda motor disediakan angkutan perahu sopek (jenis perahu bermesin yang diletakkan disamping), termasuk juga sang pengantin.
Dalam kondisi bulan maret yang masih masuk kategori musim hujan, ketakutan bahwa dalam perjalanan nanti akan terkena hujan akhirnya terjadi, rombongan yang ikut perahu terkena hujan sehingga basah kuyup, padahal mereka belum sampai ditempat tujuan, (baru kali ini aku melihat pengiring manten basah kuyup), sedangkan bagi pengiring yang menggunakan sepeda motor lebih beruntung karena cepat sampai sehingga pas turun hujan rombongan motor ini sudah sampai dilokasi.
Yang membuat khawatir adalah bahwa dalam rombongan itu juga terdapat anak-anak yang masih balita, jangan-jangan mereka akan terkena demam setelah mereka terkena hujan itu, (tapi semoga saja tidak, mereka tetap sehat). Masih ada perasaan sedih ketika menyaksikan bahwa di pulau Jawa masih ada desa yang kondisi transportasinya terbatas, kalau di Jawa saja masih ada yang seperti itu, apalagi diluar jawa.
Kadang terbersit pertanyaan pada diri sendiri, apa saja yang dilakukan oleh pemerintah sehingga infrastruktur yang seharusnya sudah bisa dinikmati oleh penduduk masih harus menjadi impian belaka, sampai kapankah mereka harus terus bermimpi untuk mendapatkan kemudahan itu? 

Senin, 08 Maret 2010

KUMPUL ALUMNI DAN ALPUKAT

Semalam aku baru saja mengikuti kegiatan rutinku tiap awal bulan yaitu kumpulan alumni, sebenarnya malam itu aku pengen memakai batik yang baru saja selesai dijahit, tapi karna teman-teman dah pada tahu kalau batik itu belum aku bayar, akhirnya aku nggak jadi memakainya (soalnya batik yang belum aku bayar itu aku update statusnya di facebook....hehehehehe). Tapi aku memutuskan untuk tidak memakainya dengan pertimbangan pasti anak-anak akan meledeknya, dan ternyata bener malam itu mereka yang tahu statusku meledek, walaupun tak seheboh ledekan kepada temanku yang lain.
Akhrinya setelah ritual acara yaitu membaca Alqur'an sebanyak tiga Juz selesai dan dilanjutin Tahlil serta doa, acara makan-makan pun tiba juga, teman-teman yang sudah pada kelaparan (dan juga kehausan tentunya) langsung saja menyerruput jus alpukat yang telah disajikan oleh tuan rumah, tapi tiba-tiba wajah teman-teman yang meminum jus itu pada berubah (seperti ada sesuatu yang terjadi) dan benar saja rupanya jus itu rasanya pahit, karena alpukat itu masih belum matang dan yang dititipi untuk beli ternyata tidak berpengalaman untuk membeli buah alpukat.
Akhirnya jus alpukat yang telah dibuat dengan susah payah oleh tuan rumah itu sia-sia karena hampir semua anak-anak nggak mau lagi minum jus itu walaupun sudah ditambah dengan susu tetap saja rasanya masih pahit, hanya satu yang habis walupun jus itu begitu pahit yaitu keponakan dari sang tuan rumah (walaupun setelah menghabiskan jus itu raut wajahnya begitu nampak begitu lucu... hehehehe).
Pesan moral dari cerita ini adalah:
1. Jangan minta dibelikan buah yang orang itu gak pernah membelinya
2. kalo buahnya(sesuatu) masih mentah jangan dipaksa untuk matang, ingat segala sesuatu akan indah pada waktunya